Minggu, 23 Oktober 2011

Kriya Batik


Pengertian Batik
            Batik adalah gambar atau lukisan yang dibuat pada kain dengan bahan lilin dan pewarna (naphtol), menggunakan alat canting dan kuas serta teknik tutup celup. Batik dapat berupa gambar pola ragam hias atau lukisan yang ekspresif. Menggambar atau melukis dengan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan alat canting atau kuas disebut membatik.
            Dalam perkembangan selanjutnya, untuk mempercepat proses membatik digunakan cap. Itulah sebabnya, karya batik dengan canting dan cap dikenal dengan istilah batik tulis dan batik cap.
            Batik memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi praktis dan fungsi estetis. Secara praktis, kain batik dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian, penutup tempat tidur, taplak meja, kurung bantal, dan sebagainya. Secara estetis, batik lukis bisa dibingkai dan dijadikan perhiasan ruangan.

Desain Ragam Hias untuk Pola Batik
            Ragam hias dalam seni rupa bisa berfungsi mengisi kekosongan suatu bidang dan juga berfungsi simbolis. Sebagai contoh, ragam hias burung dalam nekara perunggu mempunyai simbol arwah nenek moyang. Ragam hias berkaitan dengan pola hias dan motif. Pola hias merupakan unsure dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang suatu hiasan. Sedangkan, motif hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam perwujudan ragam hias, yang meliputi segala bentuk alam ciptaan Tuhan seperti manusia, binatang, tumbuhan, gunung, batuan, air, awan, dan lainnya serta hasil kreasi manusia. Jadi, ragam hias adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang atau ruang sehingga menghasilkan bentuk yang indah.
            Ragam hias dapat dibedakan menjadi tiga motif, yaitu motif geometris, motif non-geometris, dan motif benda mati. Motif geometris antara lain berupa : pilin ganda, tumpal, meander, swastika, dan kawung. Motif non-geometris berupa : manusia, binatang, dan tumbuhan. Motif benda mati berupa : air, api, awan, batu, gunung, matahari.

Media Berkarya Batik

Bahan
            Bahan untuk berkarya batik terdiri dari kain mori atau sutera, lilin, dan zat pewarna. Mori adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun. Kualitas kain mori bermacam-macam jenisnya dan sangat menentukan baik dan buruknya kain batik yang dihasilkan. Selain kain mori, kain sutera dapat juga digunakan sebagai bahan baku batik, tapi harganya sangat mahal.
            Kebutuhan akan kain sangat ditentukan oleh fungsinya. Misalnya, membuat saputangan cukup membutuhkan kain ukuran 40 x 40 cm, taplak meja membutuhkan kain ukuran 100 x 100 cm, kain jarik membutuhkan kain ukuran sekitar 100 x 250 cm, penutup tempat tidur membutuhkan kain sesuai dengan ukuran tempat tidurnya. Untuk membuat batik kemeja berpola membutuhkan kain sekitar 100 x 200 cm. Untuk batik lukis, ukuran kain disesuaikan dengan ukuran yang dikehendaki.
            Lilin adalah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Lilin yang digunakan untik membatik bermacam-macam kualitasnya. Kualitas lilin ini berpengaruh terhadap daya serap warna kain batik. Berikut ini merupakan jenis-jenis lilin :
- Lilin putih, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
- Lilin kuning, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
- Lilin hitam, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
- Lilin tawon, berasal dari sarang lebah.
- Lilin klanceng, berasal dari sarang lebah klanceng.
- Gandarukem dan keplak sebagai bahan campuran lilin.
            Zat pewarna untuk membuat batik dapat diperoleh dari alam dan buatan pabrik. Untuk batik klasik, zat pewarna diperoleh dari alam, misalnya warna hijau dibuat dari daun jarak kepyar, warna merah dibuat dari daun jati muda, dan warna kuning dibuat dari rimpang kunyit yang dicampur dengan kapur sirih. Batik tradisional dan modern sudah menggunakan zat pewarna buatan pabrik, yaitu naphtol dan garam. Wujudnya berupa serbuk, dan dapat dilarutkan dengan air dingin. Untuk aturan penggunaan naphtoldan garam dapat dibeli di toko kimia atau sablon.
            Untuk membuat ramuan pewarna batik siapkan naphtol dan garam pada dua wadah dengan komposisi sebagai berikut :
- Naphtol 2 gr + soda api 1 gr + TRO 1 gr + 1 liter air panas.
- Garam 6 gr + 1 liter air dingin.
            Ada beberapa jenis naphtol yang namanya berupa singkatan. Yaitu : AS-G, AS, AS-D, AS-OL, AS-BO, AS-BS, AS-BG, AS-GR, AS-BR, AS-LB. Garam pewarna juga ada bermacam-macam. Yakni : yellow GC, orange GC, scarlet GG, red GG, scarlet R, red 3GL, red B, bourdeaux GP, violet B, blue BB, blue B, black B.
            Paduan naphtol dan garam yang berbeda akan menciptakan hasil akhir warna yang berbeda pula. AS-G menghasilkan warna muda. Seterusnya warna semakin tua sampai AS-LB yang menghasilkan warna paling tua (mulai dari kuning-jingga-merah-cokelat).

Alat
            Peralatan untuk membatik sejak dahulu tidak banyak mengalami perubahan. Peralatan membatik dan cara mengerjakannya tidak dapat dimodernisasi karena akan menghilangkan arti batik. Hal yang perlu dimodernisasi adalah kualitas produk dan kualitas peralatan. Adapun peralatan membatik standar adalah canting, kuas, wajan, kompor, gawangan, sarung tangan, dandang besar, dan setrika.
            Canting adalah alat pokok membatik yang menentukan apakah hasil pekerjaan disebut batik atau bukan batik. Canting berfungsi untuk menulis atau melukiskan cairan lilin pada kain, membuat motif-motif batik yang diinginkan. Alat ini terbuat dari bahan tembaga yang dipadukan dengan bambu sebagai tangkainya. Canting terdiri dari tangkai yang terbuat dari bambu, badan canting yang berfungsi untuk mengambil dan menampung cairan lilin dari wajan, dan carat, pipa kecil melengkung untuk jalan keluar cairan lilin.
            Menurut fungsinya, canting dapat dibedakan menjadi dua, yaitu canting reng-rengan (batikan pertama kali sesuai dengan polanya) dan canting isen (mengisi bidang batik). Menurut besar kecilnya, canting dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : canting kecil, canting sedang, dan canting besar. Menurut banyaknya carat, canting dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu canting cecekan, canting loron (bercarat dua), dan canting telom (bercarat tiga).
            Kuas untuk membatik hendaknya tahan panas. Fungsi kuas untuk menutup bidang yang luas, sehingga cepat selesai.
            Wajan adalah peralatan yang terbuat dari logam baja yang berguna untuk mencairkan lilin untuk membatik. Ukuran wajan untuk membatik biasanya kecil. Wajan yang baik hendaknya memiliki tangkai, sehingga mudah untuk diangkat dan diturunkan dari kompor.
            Kompor untuk membatik berukuran kecil. Gunanya untuk memanaskan wajan, sehingga lilinnya mencair.
            Gawangan adalah peralatan yang berguna untuk membentangkan kain yang dibatik. Gawangan dapat dibuat dari kayu atau bambu. Gawangan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipindahkan, tetapi harus kuat dan ringan.
            Sarung tangan gunanya untuk melindungi tangan agar tidak ikut terwarnai dalam proses pewarnaan.
            Dandang besar berguna untuk proses pelarutan lilin yang melekat pada kain dengan meredam dan mendidihkan air serta diberi soda abu.
            Setrika berguna untuk menghilangkan lilin pada kain. Dengan panas dari setrika, lilin akan berpindah ke kertas koran.

Teknik Membatik
            Teknik membatik pada umumnya adalah tutup-celup. Kain ditutup dengan lilin, kemudian dicelup pada zat pewarna. Untuk variasi teknik dapat juga menggunakan cara ikat-celup, yaitu  kain diikat dengan tali, kemudian dicelup dengan zat pewarna.

Langkah-langkah Membatik

Desain
            Desain adalah menggambar pola hias pada kertas gambar. Setelah itu, gambar pola hias dipindahkan ke kain menggunakan pensil gambar.

Persiapan
            Hal-hal yang perlu disiapkan dalam membatik adalah bahan atau kain yang sudah digambari, lilin, pewarna, serta alat berupa canting, kuas, wajan, dan kompor atau anglo. Pertama-tama kompor dinyalakan, kemudian wajan diletakkan di atas kompor, setelah itu masukkan lilin ke dalam wajan. Tunggu hingga lilin mencair atau meleleh.

Proses
-
Lilin yang sudah mencair diambil dengan canting.
- Menuangkan lilin dalam canting melalui carat di atas permukaan kain sesuai dengan daris gambar. Kalau perlu, carat ditiup agar lilin tidak menyumbatnya.
- Kain diberi isen-isen (isian berupa titik, garis, bidang, tekstur) dengan lilin.
- Kain dicelup pada wadah yang sudah ada pewarnanya, kemudian dicelupkan pada wadah yang berisi larutan garam.
- Kain ditutupi dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendaki untuk warna pertama.
- Kain dicelup pada wadah yang sudah ada pewarnanya, kemudian dicelupkan pada wadah yang berisi larutan garam.
- Kain ditutup dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendaki untuk warna kedua.
- Kain dicelup pada wadah yang sudah ada pewarnanya, kemudian dicelupkan pada wadah yang berisi larutan garam.
- Kain ditutup dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendaki untuk warna ketiga.
- Kain dicelup pada wadah yang sudah ada pewarnanya, kemudian dicelupkan pada wadah yang berisi larutan garam. Mewarnai batik dimulai dari warna yang paling muda menuju warna yang paling tua (kuning, jingga, hijau, biru, merah, coklat, merah hati, hitam). Jika menghendaki satu warna saja, cukup dicelup sekali saja.
- Kain dimasukkan ke dalam dandang yang berisi air mendidih dan soda abu untuk melarutkan lilin.
- Menghilangkan lilin yang melekat pada kain dengan setrika yang beralaskan kertas Koran.

Pekerjaan Akhir
            Pekerjaan akhir membatik terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut :
- Mengeringkan kain batik yang masih basah di tempat yang teduh. Gunanya agar batik menjadi lebih ‘keluar’.
- Membingkai batik lukis pada kayu spartam. Ini dilakukan bila kain batik hendak dijadikan hiasan dinding.
- Melipat dan menyimpan kain batik tulis pada tempatnya. Akan lebih baik lagi bila kain batik itu disimpan dengan cara menyampirkannya ke sebilah kayu sehingga tidak cepat rusak akibat terlipat-lipat.

Faktorisasi Bentuk Aljabar


1. Pengertian Suku pada Bentuk Aljabar

Suku Tunggal dan Suku Banyak
            Bentuk-bentuk seperti 4a, -5a²b, 2p + 5, 7p² - pq, 8x – 4y + 9, dan 6x² + 3xy – 8y disebut bentuk aljabar. Bentuk aljabar seperti 4a dan -5a²b disebut bentuk aljabar suku satu atau suku tunggal.
            Bentuk aljabar seperti 2p + 5 dan 7p² - pq disebut bentuk aljabar suku dua atau binom.
- Bentuk 2p + 5 terdiri dari dua suku, yaitu 2p dan 5.
- Bentuk 7p² - pq juga terdiri dari dua suku, yaitu 7p² dan pq.
            Bentuk aljabar seperti 8x – 4y + 9 dan 6x² + 3xy – 8y disebut bentuk aljabar suku tiga atau trinom.
- Bentuk 8x – 4y + 9 terdiri dari tiga suku, yaitu 8x, -4y, dan 9.
- Bentuk 6x² + 3xy – 8y juga terdiri dari tiga suku, yaitu 6x², 3xy, dan -8y.
            Bentuk aljabar yang terdiri dari tiga suku atau lebih disebut suku banyak atau polinom, misalnya :
- 2a – 5ab + 4c
- p³ + 2p² - 7p – 8
- 9x³ - 4x²y – 5x + 8y – 7y²

Suku-Suku Sejenis
            Suku-suku yang sejenis pada bentuk aljabar memiliki variabel-variabel yang sama dan pangkat dari masing-masing variabel-variabel juga sama.

2. Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar

Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
            Untuk menentukan hasil penjumlahan maupun hasil pengurangan pada bentuk aljabar, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
- Suku-suku sejenis
- Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan perkalian terhadap pengurangan, yaitu :
  • ab + ac = a(b + c) atau a(b + c) = ab + ac
  • ab – ac = a(b – c) atau a(b – c) = ab – ac
- Hasil perkalian dua bilangan bulat, yaitu :
  • hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif
  • hasil perkalian dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif
  • hasil perkalian bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat negatif
Dengan menggunakan ketentuan-ketentuan di atas, maka hasil penjumlahan maupun hasil pengurangan pada bentuk aljabar dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan memperhatikan suku-suku yang sejenis. Hasil penjumlahan maupun pengurangan pada bentuk aljabar dapat disederhanakan dengan cara mengelompokkan dan menyederhanakan suku-suku yang sejenis.

Perkalian Bentuk Aljabar
            1. x(x + k) = x(x) + x(k)
                              = x² + kx

            2. x(x + y + k) = x(x) + x(y) + x(k)
                                     = x² + xy + kx

            3. (x + p)(x + q) = x(x) + x(q) + p(x) + p(q)
                                        = x² + (p + q) x + pq

            4. (x + p)(x + q + r) = x(x) + x(q) + x(r) + p(x) + p(q) + p(r)
                                              = x² + xq + xr + px + pq + pr
                                              = x² + (p + q + r)x + p(q + r)             

Pembagian Bentuk Aljabar
            Jika dua bentuk aljabar memiliki faktor-faktor yang sama, maka hasil pembagian kedua bentuk aljabar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk yang sederhana dengan memperhatikan faktor-faktor yang sama.
            Bentuk aljabar 3a dan a memiliki faktor yang sama yaitu a, sehingga hasil pembagian 3a dengan a dapat disederhanakan, yaitu : 3a : a = 3. Demikian halnya dengan 6xy dan 2y yang memiliki faktor yang sama 2y, sehingga 6xy : 2y = 3x
            Untuk bilangan bulat 1 dengan pangkat 2 dan 3 selalu berlaku :
                                    1² x 1³ = 1²+³ dan 1² : 1³ = 1²-³
Pemangkatan Bentuk Aljabar
  1. Arti Pemangkatan Bentuk Aljabar
            Pemangkatan suatu bilangan diperoleh dari perkalian berulang untuk bilangan yang sama. Jadi, untuk sembarang bilangan a, maka a² += a x a. Hal ini juga berlaku pada bentuk aljabar, misalnya :
                        3a²   = 3 x a x a
                       (3a)² = 3a x 3a
            Dalam pemangkatan bentuk aljabar perlu dibedakan pengertian-pengertian berikut :
  • 3a² dengan (3a)²
Pada bentuk 3a², yang dikuadratkan hanya a, sedangkan pada bentuk (3a)², yang dikuadratkan adalah 3a. Jadi, 3a² tidak sama dengan (3a)²
  1. Pemangkatan Suku Dua
            Dalam menentukan hasil pemangkatan suku dua, koefisien dari suku-suku hasil pemangkatan dapat ditentukan berdasarkan segitiga Pascal. Pada segitiga Pascal terdapat hubungan antara suatu bilangan dengan jumlah dua bilangan yang berdekatan yang terletak pada baris yang tepat berada di atasnya. Bilangan-bilangan pada segitiga Pascal merupakan koefisien pada hasil pemangkatan bentuk aljabar suku dua.

3. Faktorisasi Bentuk Aljabar

Faktorisasi dengan Hukum Distributif
            Suatu bentuk penjumlahan dapat dinyatakan sebagai bentuk perkalian jika suku-suku dalam bentuk penjumlahan memiliki faktor yang sama (faktor persekutuan).
            Menyatakan bentuk penjumlahan suku-suku menjadi bentuk perkalian faktor-faktor disebut faktorisasi atau memfaktorkan. Dengan demikian, bentuk ab + ac dengan faktor persekutuan a dapat difaktorkan menjadi a(b+ + c) sehingga terdapat dua faktor, yaitu a dan b + c.
            Memfaktorkan adalah menyatakan bentuk penjumlahan menjadi bentuk perkalian. Bentuk penjumlahan suku-suku yang memiliki faktor yang sama dapat difaktorkan dengan menggunakan hukum distributif.

Faktorisasi Bentuk x² + 2xy + y² dan x² - 2xy - y²
            Hasil pengkuadratan suku dua menghasilkan suku tiga dengan cirri-ciri sebagai berikut :
- Suku pertama dan suku ketiga merupakan bentuk kuadrat.
- Suku tengah merupakan hasil kali 2 terhadap akar kuadrat suku pertama dan akar kuadrat suku ketiga.

Faktorisasi Selisih Dua Kuadrat
            (x + y)(x – y) = x² + xy – xy - y²
                                   = x² - y²
Bentuk diatas dapat juga ditulis sebagai bentuk faktorisasi, yaitu : x² - y² = (x + y)(x – y)
            Bentuk x² - y² pada ruas kiri disebut selisih dua kuadrat, karena terdiri dari dua suku yang masing-masing merupakan bentuk kuadrat, dan merupakan bentuk pengurangan (selisih). Sedangkan pada ruas kanan, yaitu (x + y)(x – y), merupakan bentuk perkalian faktor-faktor. Dengan demikian, bentuk x² - y² = (x + y)(x – y) merupakan rumus untuk pemfaktoran selisih dua kuadrat.

Faktorisasi Bentuk ax² + bx + c dengan a = 1
            Pada bentuk ax² + bx + c, a disebut koefisien x², b koefisien x dan c bilangan konstan (tetap).
Untuk x² + 10x – 21, maka koefisien x² = 1, koefisien x = 10, dan -21 adalah bilangan konstan.
Untuk x² - 12x + 20, maka koefisien x² = 1, koefisien x = -21, dan 20 adalah bilangan konstan.
            Untuk memahami pemfaktoran bentuk ax² + bx + c dengan a = 1 yang selanjutnya dapat kita tulis dengan x² + bx + c.
Ternyata memfaktorkan bentuk x² + bx + c dapat dilakukan dengan cara menentukan pasangan bilangan yang memenuhi syarat sebagai berikut :
- Bilangan konstan c merupakan hasil perkalian.
- Koefisien x, yaitu b merupakan hasil penjumlahan.
            Faktorisasi bentuk x² + bx + c adalah : x² + bx + c = (x + p)(x + q) dengan syarat c = p x q dan b = p + q

Faktorisasi Bentuk ax² + bx + c dengan a ≠ 1
            Faktorisasi bentuk ax² + bx + c dengan a ≠ 1 dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
ax² + bx + c = ax² + px + qx + c
p x q = a x c     dan    p + q = b

4. Operasi Pecahan dalam Bentuk Aljabar

Menyederhanakan Pecahan Aljabar
            Telah dikemukakan bahwa, jika pembilang dan penyebut suatu pecahan dibagi dengan bilangan yang sama kecuali nol, maka diperoleh pecahan baru yang senilai, tetapi menjadi lebih sederhana.
            Dengan demikian, jika pembilang dan penyebut suatu pecahan memiliki faktor yang sama, maka pecahan tersebut dapat disederhanakan. Hal ini berarti, bahwa untuk menyederhanakan pecahan aljabar, harus diingat kembali berbagai bentuk aljabar yang dapat difaktorkan beserta aturan pemfaktorannya. Konsep dalam pecahan :
- Penyebut suatu pecahan tidak boleh nol.
- Suatu pecahan tidak boleh disederhanakan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan nol, karena pembagian dengan nol tidak didefinisikan.

Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Aljabar
            Pecahan-pecahan yang penyebutnya sama dapat dijumlahkan atau dikurangkan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan pembilang-pembilangnya.
            Jika penyebut-penyebutnya berbeda, maka penyebut-penyebut tersebut harus disamakan terlebih dahulu. Untuk menyamakan penyebut-penyebut pecahan, tentukanlah kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-penyebut tersebut. Kemudian masing-masing pecahan diubah menjadi pecahan lain yang senilai dengan penyebut merupakan KPK yang sudah ditentukan.

Perkalian dan Pembagian Pecahan Aljabar
            Hasil perkalian dua pecahan dapat diperoleh dengan mengalikan pembilang dengan pembilang, dan penyebut dengan penyebut. Untuk pembagian dua pecahan, membagi dengan suatu pecahan sama dengan mengalikan pecahan tersebut terhadap kebalikannya.

Menyederhanakan Pecahan Bersusun (Pengayaan)
            Suatu pecahan yang pembilang atau penyebut atau kedua-duanya memuat pecahan disebut pecahan bersusun. Pecahan bersusun dapat disederhanakan dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut pecahan yang terdapat pada pembilang maupun penyebut pecahan bersusun. Dengan demikian, pembilang maupun penyebut pecahan bersusun tidak lagi memuat pecahan.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Perangkat Lunak Pengolah Kata

Perangkat lunak pengolah kata (word processing) adalah perangkat lunak aplikasi yang digunakan untuk membuat tulisan di komputer.  Saat ini, ada banyak perangkat lunak pengolah kata yang digunakan, antara lain : Corel Word Perfect, Lotus Word Pro, Notepad, WordPad, Microsoft Word, Page Maker, StarOffice Writer, OpenOffice Writer,AbyWord, KWord, dan masih banyak lagi.
Microsoft Word dapat digunakan dengan mudah, karena mempunyai tampilan jendela yang dilengkapi dengan menu-menu dan tombol-tombol perintah yang mudah digunakan oleh pemakainya (user friendly). Selain itu, Microsoft Word mempunyai kemampuan yang andal untuk membuat berbagai macam dokumen, seperti surat, laporan, memo, faksimile, poster, buletin, buklet, dan sebagainya.
Dalam penulisan dokumen, Word mempunyai pilihan jenis dan ukuran font yang sangat banyak. Word juga dilengkapi fasilitas pemformatan dokumen, berbagai macam latar belakang dokumen, Clip Art, gambar, dan tabel. Word juga dapat digunakan untuk mengorganisasi data dan membuat grafik. Selain itu, Word juga dapat digunakan secara bersama-sama dengan aplikasi Microsoft Office yang lain.
Word dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan penggunanya menulis e-mail dan mengirimkannya secara langsung melalui jendela Word. Word juga dilengkapi fasilitas untuk membuat halaman-halaman web.

1. Mengenal Tampilan Word

            Pada saat Word dijalankan, akan tampak sebuah jendela yang dilengkapi dengan berbagai komponen jendela Word. Masing-masing komponen tersebut mempunyai fungsi tertentu untuk membantu dan memberikan informasi kepada kita pada saat bekerja dengan sebuah dokumen. Komponen-komponen tersebut, yaitu :

Title Bar
            Title bar berfungsi untuk menampilkan nama dokumen yang sedang aktif di jendela Word. Nama dokumen tersebut sesuai dengan nama file dari dokumen tersebut. Bila dokumen yang ditampilkan belum pernah disimpan, nama dokumen yang ditampilkan adalah Document1, Document2, Document3, dan seterusnya.

Kontrol Jendela
            Kontrol jendela terletak di bagian atas jendela Word sejajar dengan title bar. Kontrol jendela terdiri dari tiga buah tombol. Tombol pertama dengan tanda minus (-) berfungsi untuk memperkecil tampilan jendela. Tombol kedua dengan tanda kotak, berfungsi untuk memperbesar tampilan jendela. Sedangkan tombol ketiga dengan tanda (x) berfungsi untuk menutup jendela.

Menu Bar
            Menu bar merupakan tempat menu-menu yang memuat daftar perintah-perintah word. Masing-masing menu memuat perintah-perintah yang saling berhubungan. Perintah-perintah yang terdapat dalam salah satu menu akan ditampilkan apabila menu tersebut diklik. Sebuah perintah akan dijalankan apabila perintah tersebut diklik.

Toobar
            Toolbar adalah komponen jendela yang memuat tombol-tombol perintah. Setiap tombol mewakili sebuah perintah yang terdapat di menu. Kita dapat menjalankan sebuah perintah yang terdapat di menu dengan mengklik tombol perintahnys di toolbar. Setiap tombol di toolbar dilengkapi gambar yang memudahkan kita mengenali perintah yang dijalankan oleh tombol tersebut.

Kursor
            Pada saat jendela Word ditampilkan, kursor akan ditampilkan di halaman dokumen. Kursor menunjukkan bagian halaman dokumen yang sedang aktif. Huruf yang kita ketik di keyboard akan ditambahkan di halaman dokumen tempat di mana kursor berada.
            Untuk memindahkan kursor di halaman dokumen, kita dapat menekan tombol arah Left, Up, Right, dan Down di keyboard. Kita juga dapat memindahkan kursor dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cara mengklik mouse di tempat kita ingin meletakkan kursor.

Task Pane
            Task pane merupakan jendela kecil yang terdapat pada aplikasi Office yang memuat daftar-daftar perintah yang biasa digunakan. Task pane ditempatkan di sebelah kanan jendela Word dengan ukuran kecil. Sehingga kita dapat menggunakan perintah-perintah tersebut sambil tetap bekerja di lembaran kerja kita.
            Di jendela Word, task pane akan ditampilkan apabila kita menjalankan perintah New, Search (menu File), Office Clipboard (menu Edit), dan menambahkan Picture dari Clip Art (menu Insert). Selain itu, task pane juga akan ditampilkan apabila kita mengklik perintah task pane yang terdapat di menu View.

Scroll Bar
            Scroll bar berfungsi untuk menggeser halaman dokumen yang ditampilkan. Ada dua buah scroll bar yang dimiliki oleh jendela Word, yakni scroll bar vertical dan scroll bar horizontal. Scroll bar vertical digunakan untuk menggeser halaman dokumen kea rah atas atau bawah. Sedangkan scroll bar horizontal digunakan untuk menggeser halaman dokumen dalam arah horizontal.

Mistar (Ruler)
            Mistar berfungsi untuk menunjukkan ukuran sebenarnya dari halaman dokumen yang sedang dikerjakan. Mistar dapat menggunakan satuan sentimeter ataupun inci, tergantung pada pengaturan yang dibuat.
            Mistar terdiri dari dua buah. Mistar horizontal untuk menunjukkan ukuran lebar kertas dan mistar vertical untuk menunjukkan ukuran panjang kertas.

Status Bar
            Status bar berfungsi untuk menampilkan informasi berkenaan dengan dokumen yang sedang dikerjakan. Informasi yang ditampilkan oleh status bar, antara lain nomor halaman, bagian dokumen, halaman ke berapa dari jumlah halaman yang ada dalam dokumen, jarak posisi kursor ke batas atas kertas, nomor baris, kolom posisi kursor, dan berbagai status tombol keyboard.

2. Menu Word

            Berikut akan dijelaskan secara singkat menu-menu yang terdapat di Word dan beberapa perintah yang paling sering digunakan yang terdapat di menu tersebut.

Menu File
            Menu File memuat perintah-perintah yang berhubungan dengan pengaturan file-file dokumen. Perintah yang terdapat di menu File, antara lain membuka file (Open), membuat dokumen baru (New), menutup dokumen (Close), mencetak dokumen (Print), mengatur kertas (Page Setup), mengakhiri Program (Exit), dan lain-lain.

Menu Edit
            Menu Edit memuat perintah-perintah untuk melakukan pengeditan dokumen. Perintah-perintah yang terdapat dalam menu Edit, antara lain membatalkan perintah (Undo), mengopi (Copy), menyalin (Paste), mencari (Find), mengganti (Replace), dan lain-lain.

Menu View
            Menu View memuat perintah-perintah untuk mengatur apa saja yang ditampilkan di jendela Word dan juga mengatur bagaimana tampilan sebuah dokumen.

Menu Insert
            Menu Insert memuat perintah-perintah untuk menambahkan sesuatu ke dalam dokumen. Beberapa hal yang dapat kita tambahkan ke dokumen, antara lain halaman dokumen (Page Number), catatan kaki (Footnote), gambar (Picture), dan lain sebagainya.

Menu Format
            Menu Format memuat perintah-perintah untuk mengatur format sebuah dokumen. Perintah untuk memformat sebuah dokumen yang terdapat di menu Format, antara lain pengaturan format huruf (Font), pengaturan format paragraf (Paragraph), pengaturan format kolom (Columns), dan sebagainya.

Menu Tools
            Menu tools memuat perintah-perintah tool yang dimiliki oleh Word. Perintah-perintah tool tersebut, antara lain pengecekan spelling dan grammar, translate, pembuat macro, dan sebagainya.

Menu Table
            Menu Table memuat perintah-perintah yang digunakan pada saat kita bekerja dengan sebuah tabel.

Menu Window
            Menu Window memuat perintah-perintah untuk mengatur tempilan jendela Microsoft Word, seperti New Window, Arrange All, and Split. Menu Window juga memuat daftar file apa saja yang sedang dibuka di Microsoft Word.

Menu Help
            Menu Help memuat perintah-perintah untuk menampilkan bantuan. Untuk menampilkan perintah-perintah dapat kita lakukan dengan dua cara, yaitu mengklik menu yang bersangkutan dan menekan tombol shortcut di keyboard. Tombol shortcut sebuah menu ditandai dengan garis bawah pada menu tersebut. Sebagai contoh, menu File akan ditulis dengan File, dengan huruf F yang diberi garis bawah. Tombol shortcut untuk menu File adalah Alt + F. Bila kita menekan tombol Alt dan tombol F secara bersamaan, perintah-perintah di menu File akan ditampilkan.
            Pada saat daftar perintah dari sebuah menu ditampilkan, kita akan melihat bahwa beberapa perintah dilengkapi dengan gambar. Gambar tersebut akan membantu kita untuk mengenali fungsi perintah tersebut. Perintah yang disertai gambar di sampingnya juga menandakan bahwa perintah tersebut mempunyai tombol di toolbar.
            Sama halnya dengan menu, perintah yang terdapat dalam sebuah menu akan dijalankan apabila kita mengkliknya. Di samping itu, perintah-perintah tersebut juga mempunayi shortcut yang dapat dijalankan dengan cara menekan tombol keyboard. Misalnya, perintah Save As ditulis dengan Save As. Ini berarti perintah Save As mempunyai tombol shortcut, tombol Alt + A.
            Selain itu, beberapa perintah juga mempunyai tombol shortcut kedua yang ditampilkan di sebelah kanan perintah tersebut. Misalnya, perintah Print mempunyai perintah shortcut Alt + P dan sebuah shortcut yang kedua, yaitu tombol Ctrl + P. Perbedaan kedua shortcut ini terdapat pada cara menjalankannya. Pada shortcut pertama, menu tempat perintah tersebut berada harus ditampilkan terlebih dahulu. Pada shortcut jenis kedua kita tidak perlu menampilkan menu perintah terlebih dahulu untuk menjalankannya.
            Microsoft Word akan menyembunyikan perintah-perintah yang sudah lama tidak dijalankan. Pada saat kita mengklik sebuah menu, tidak semua perintah pada menu tersebut akan ditampilkan. Namun, bukan berarti kita tidak dapat menjalankan perintah yang disembunyikan tersebut.
            Untuk menampilkan sebuah perintah yang disembunyikan, kita dapat lakukan dengan dua cara : mengklik tanda panah ganda yang terdapat pada bagian bawah daftar perintah atau dengan cara mengklik menu tersebut dua kali (double click).

SubMenu
            Submenu adalah menu tambahan yang terdapat pada menu bersama dengan perintah-perintah. Bila diklik, submenu tidak akan menjalankan sebuah perintah, melainkan menampilkan perintah-perintah yang terdapat di dalam submenu tersebut.

Menu Pop-Up
            Selain menu yang terdapat pada menu bar, Word juga mempunyai menu lain yang disebut menu pop-up. Menu pop-up adalah menu yang muncul apabila kita mengklik kanan di tempat tertentu di dokumen atau jendela Word.
            Perintah yang terdapat di menu pop-up berubah-ubah, tergantung pada tempat yang diklik dan kondisi yang ada. Sebagai contoh, bila kita memblok teks kemudian mengklik kanan, perintah yang muncul di menu pop-up adalah perintah untuk mengedit teks dan perintah yang berhubungan dengan pemformatan teks. Hasilnya akan berbeda apabila kita mengklik kanan pada sebuah gambar, perintah yang muncul akan berupa pengeditan dan pemformatan gambar.

3. Toolbar
            Toolbar merupakan tombol-tombol yang mewakili perintah-perintah yang terdapat pada menu. Toolbar dibuat agar kita dapat menjalankan sebuah perintah dengan lebih mudah dan cepat.
            Sama halnya dengan menu, tombol-tombol yang terdapat di toolbar dikelompokkan berdasarkan perintah-perintah yang sejenis. Sacara default, Word hanya menampilkan toolbar Standard dan Formatting. Untuk tombol toolbar yang lain, kita dapat mengatur apakah akan ditampilkan atau tidak.

Mengenali Perintah Tombol Toolbar
            Setiap tombol toolbar dilengkapi dengan gambar (image) yang akan menolong kita untuk mengenali perintah apa yang akan dijalankan oleh tombol toolbar tersebut.
            Word dilengkapi dengan ScreenTips. ScreenTips adalah teks yang akan ditampilkan apabila kita meletakkan pointer mouse beberapa saat di atas sebuah tombol toolbar. ScreenTips menampilkan perintah yang akan dijalankan oleh sebuah tombol toolbar.

4. Menampilkan Toolbar
            Jika toolbar yang ditampilkan di jendela Word terlalu banyak, ruang untuk menampilkan halaman dokumen di jendela Word akan semakin sempit. Kita akan lebih sulit menemukan sebuah tombol karena banyaknya tombol yang terdapat di jendela Word. Sebaliknya, jumlah toolbar yang terlalu sedikit akan menyebabkan kita tidak dapat menemukan tombol yang diperlukan karena belum ditampilkan.
            Langkah-langkah untuk menampilkan toolbar di jendela Word adalah sebagai berikut :
- Dari menu View, klik Toolbars. Daftar kelompok toolbar akan ditampilkan. Tanda cek di depan daftar tertentu menunjukkan tombol toolbar tersebut sudah ditampilkan.
- Lakukan salah satu dari berikut ini :
  • Klik tombol toolbar yang ingin ditampilkan. Tanda cek akan ditambahkan di depan kelompok toolbar yang dipilih.
  •      Bila kita ingin menghilangkan sekelompok toolbar di toolbar, klik kelompok toolbar tersebut. Tanda cek akan dihilangkan dari kelompok toolbar yang dipilih.

5. Memperbesar dan Memperkecil Tampilan Dokumen
            Tampilan dokumen yang lebih besar akan membuat teks dalam dokumen kelihatan lebih besar. Namun, bagian halaman dokumen yang dapat ditampilkan lebih sedikit. Sebaliknya, tampilan dokumen yang lebih kecil akan membuat teks dalam dokumen kelihatan lebih kecil. Namun, bagian halaman dokumen yang dapat ditampilkan lebih banyak.
            Langkah-langkah untuk mengatur ukuran tampilan dokumen adalah sebagai berikut :
- Dari menu View, klik Zoom. Kotak dialog Zoom akan ditampilkan.
- Pilihlah ukuran perbesaran yang kita inginkan.
- Klik tombol OK.
            Kita juga dapat mengatur ukuran tampilan dokumen dengan menggunakan tombol Zoom yang terdapat di toolbar. Untuk memilih perbesaran yang kita inginkan, kita dapat mengklik tanda panah ke bawah yang terdapat di tombol tersebut.
            Jika computer yang kita gunakan mempunyai mouse yang dilengkapi dengan scrool, kita dapat menjalankan perintah Zoom dengan cara menekan tombol Ctrl di keyboard dan kemudian menggerakkan scroll mouse.